Dalam mengembangkan Kabupaten Samosir sebagai daerah tujuan wisata, sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir 2011-2015 dengan Visi“Samosir Menjadi Daerah dan Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif Tahun 2015”harus dikelola secara terintegrasi oleh seluruh stakeholder. Hal ini juga sejalan dengan penetapan danau Toba dan sekitarnya sebagai Kawasan Stretegis Nasional dan penetapan Geopark Kaldera Toba sebagai Geopark Nasional. Sebagai kabupaten pariwisata dibutuhkan dukungan pengembangan semua sektor pariwisata, salah satu sektor yang mendukung pengembangan pariwisata ini adalah sektor usaha Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan potensi Sumber Daya Alam tersebut berupa pengembangan potensi usaha-usaha industriyang jika dihubungkan dengan ekonomi kreatif akan dapat mengembangkan potensi destinasi wisata, seni budaya yang kreatif dan inovatif sehingga memiliki nilai jual dan daya saing yang tinggi baik tingkat nasional maupun internasional.

Potensi pengembangan industri kreatif kerajinan tersebut sudah ada sejak turun-temurun dimana masyarakat Kabupaten Samosir mempunyai beraneka ragam produk industri kreatif kerajinan seperti : tenun, ulos, produk difersifikasi tenun, anyaman pandan dan eceng gondok, ukiran, pahat batu, gerabah, kerajinan bambu, sablon, kuliner khas Samosir seperti kacang rondam dan kopi losung. Pada umumnya kerajinan-kerajinan ini bersumber dari kearifan budaya lokal dan memiliki nilai budaya tinggi, sehingga peninggalan budaya ini perlu dipertahankan sebagai warisan budaya nenek moyang ”bangso batak”untuk dilestarikan dan dikembangkan.
Pengembangan industri kreatif kerajinan ini merupakan sektor yang sangat vital untuk dikembangkan secara terus menerus baik untuk menyediakan souvenir bagi para tourist ataupun wisatawan sebagai daerah tujuan wisata maupun sebagai sentra yang menjadi objek kunjungan wisata. Industri Kecil dan Menengah yang ada di Kabupaten Samosir mempunyai peranan yang sangat strategis, baik dalam pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan penyebaran lokasi industri yang mendukung Pembinaan Industri Kecil dan Menengah, pemerataan kesempatan kerja, dan bertujuan untuk membentuk masyarakat industri kecil yang mandiri, tangguh, dan memiliki jiwa wirausaha.

Berbagai upaya dan usaha telah dilakukan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan/Sumber Daya Manusia (perajin) IKM diantaranya yakni melalui kegiatan pelatihan, pendampingan, magang/studi banding, memberikan fasilitasi permodalan/sarana produksi seperti bantuan dana bergulir, bantuan sarana produksi baik dari Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian maupun dari pihak ketiga seperti bantuan PT. Bank Sumut, Bank Indonesia (BI), CSR PT. Indonesia Asahan Aluminium (Persero) serta memberikan fasilitasi pemasaran seperti fasilitasi Outlet Penjualan dan fasilitasi promosi/pameran ke berbagai daerah dan event.
Namun upaya upaya pembinaan yang telah dilakukan tersebut belum sepenuhnya dapat menjangkau serta mengatasi permasalahan yang dihadapi para pelaku IKM. Ada berbagai hambatan dan permasalahan yang sering menjadi penghambat bagi bertumbuhnya usaha IKM tersebut. Permasalahan mendasar untuk sektor industri kecil dan menengah di Kabupaten Samosir adalah seringnya terhambat dengan keterbatasan modal, SDM yang masih kurang mampu, kesulitan untuk mendapatkan bahan baku dan jiwa wirausaha yang belum sepenuhnya dimiliki oleh para pelaku usaha. Oleh karena itu perlu adanya terobosan terobosan dari pihak pemerintah melalui instansi teknis Dinas Koperindag untuk melakukan. pembinaan secara kontinyu dan berkelanjutan agar IKM tetap bertahan dan berkembang.

Pameran/promosi produk kerajinan IKM daerah Kabupaten Samosir sudah merupakan agenda tahunan yang rutin dilakukan seperti pameran International trade and Handicraft (INACRAFT), Interior and Craft (ICRAFT), INDOCRAFT, Indonesia Fashion Week (IFW) yang selalu diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), perayaan dan pameran HUT DEKRANAS di Gedung Smesco Tower, Festival Danau Toba (FDT) yang diselenggarakan di seluruh daerah kabupaten/kota yang ada di Propinsi Sumatera Utara, Hari Jadi Kabupaten Samosir, Horas Samosir Fiesta (HSF), Hari Koperasi Nasional (HARKOPNAS), Teknologi Tepat Guna (TTG), BATAM EXPO yang kesemuanya itu adalah bertujuan untuk memperkenalkan, mempromosikan serta memasarkan produk produk kerajinan daerah Kabupaten Samosir. Sebut saja misalnya pada tahun 2014 Pemerintah Pusat melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Japan International Corporation Agency (JICA) memfasilitasi perajin tenun dari Kabupaten Samosir untuk ikut serta dalam ajang bergengsi pada pameran Indonesia Fashion Week (IFW) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan Jakarta. Tidak hanya itu saja, Pemerintah Pusat juga telah beberapa kali memfasilitasi para perajin dari Kabupaten Samosir untuk meningkatkan skill/keahlian para perajin seperti memberangkatkan para perajin untuk magang ke Majalaya dan Jepara. Disamping itu juga produk – produk tersebut di tempatkan di berbagai lobby hotel yang ada di Kabupaten Samosir seperti Pangururan dan Tuk tuk Siadong, Galery DEKRANASDA Propinsi Sumatera Utara, UKM Gallery Gedung Smesco Kementerian Koperasi UKM di Jakarta serta di berbagai gallery produk kerajinan daerah yang ada di kota Medan.
Hal ini menjadi tugas Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir yang berkedudukan sebagai unsur pelaksana pemerintahan daerah di bidang pengelolaan sector perindustrian yang berupaya untuk membina Industry Kecil dan Menengah agar dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.