skip to Main Content

Kerajinan ukir kayu adalah salah satu Usaha Industri Kecil yang memproduksi berbagai jenis ukiran yang mengadopsi budaya kearifan lokal dan merupakan warisan turun – temurun  dari nenek moyang orang Batak hingga sampai ke tangan para pengukir generasi masa kini dan telah mampu memproduksi berbagai jenis ukiran yang mengadopsi budaya kearifan lokal namun masih menggunakan peralatan yang sederhana seperti pisau,kampak dan lain lain. Adapun jenis produk ukiran kayu yang terbuat dari kayu ingul dan jior adalah merupakan replika dari barang pusaka jaman dahulu seperti Tongkat Tunggal Panaluan yang merupakan Tongkat Raja, sondi, sahan, alat musik tradisional, hobbung, doppet raja, bata idup, singa-singa, jaga doppak ,dan sebagainya.

Kecamatan Simanindomerupakan salah satu wilayah di Kabupaten Samosir yang merupakan pintu gerbang pertama masuk ke daerah tujuan wisata di Kabupaten Samosir. Wilayah tersebut telah ditetapkan oleh Pemerintah sebagai daerah tujuan wisata yang mempunyai kompetensi inti dibidang Industri Kerajinan Ukir Kayu sekaligus sebagi sentra ukiran kayu di Kabupaten Samosir. Hal ini didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan ahli dalam seni kerajinan ukir kayu. Namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa diberbagai kecamatan di Wilayah Samosir terdapat pengrajin ukir kayu yang potensial untuk dikembangkan.

Salah seorang perajin ukir kayu (Eston Tamba) yang telah lama menekuni usaha kerajinan ukir kayu hingga saat ini, berbagai produk kerajinan telah dieksport  ke berbagai daerah yang ada di Indonesia dan bahkan sudah sampai ke mancanegara.

 

 

Kegiatan Lomba Ukir kayu yang dilaksanakan pada Perayaan Hari Jadi X Kabupaten Samosir dan salah satu jenis ukir yang dihasilkan pada perlombaan tersebut

 

 

Salah satu prestasi yang cukup membanggakan bagi para perajin daerah Kabupaten Samosir adalah bahwa kerajinan ukir kayu masuk dalam kategori penganugerahan INACRAFT AWARD 2014 bagi seluruh produk kerajinan daerah se Indonesia. Ada tujuh kategori utama produk dan dua kategori penghargaan khusus yang dikompetisikan pada tahun event tersebut. Sebanyak 21 produk dari sekitar 1.651 pesereta dan 19 produk independent yang ada pada pameran saat itu berhasil masuk dalam seleksi penjurian. Hasilnya diumumkan dalam perhelatan INACRAFT AWARD 2014 yang digelar di Room Merak Jakarta Convention Centre (JCC) pada hari Jumat, 25 April 2014. Proses penjurian INACRAFT AWARD 2014 berlangsung selama 3 hari dimulai sejak hari pertama pembukaan pameran. Dewan juri yang terdiri dari Ir. Lismaniar Siagian, MM, Dra. Poppy Savitri, Ir. Hesti IK, MPM, Triesna Jero Wacik, Dra. Yanna Diah Kusumawaty, Prof. Rahardi Ramelan, M.Sc, ME, Francis Suryaseputra HDII, Lily Rosyana, dan DR. Ahadiat Joedawinata, serta Expert INA dan Culture UNESCO, juga tim observer dari majalah Smart Design.

Merupakan suatu kabar gembira bahwa dari sekian banyak produk Handicraft yang dipamerkan, kriya ukiran kayu “SONDI” dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Samosir sebagai karya seni Putra Daerah Samosir berhasil masuk sebagai nominasi INACRAFT AWARD 2014, dan bahkan terpilih sebagai Best Prize in Wood Kategory (pemenang)  mengalahkan “CANDLE LIGHT  CARVING” dari Kabupaten Wonosobo dan “BOWL KAYU KERANG”  dari Fantasea. Selendang Parang Indonesia Rayadari kategori tekstil meraih penghargaan “Best of the Best” dari semua category pemenang yang ada. Sedangkan Keranjang Rumput Gajah dari category serat alam, juga sukses meraih penghargaan“Emerging Product”.

Sejak digelar pertama kali tahun 2006, dewan juri yang terlibat dalam INACRAFT Award selalu mempertimbangkan aspek “marketability” yang artinya dapat diterima pasar, baik dari segi design, kualitas, dan harga yang kompetitif sebagaimana menjadi persyaratan dari pihak UNESCO, bahwa produk yang dikategorikan kerajinan adalah produk seni, dapat dibuat dalam jumlah banyak dan bukan“limited edition”. Semua produk yang terpilih akan menjadi milik ASEPHI dimana diberikan pengganti nilai produk sesuai harga yang ditetapkan dan mengikutsertakan produk tersebut di ajang seleksi tingkat internasional, World Craft Council Award of Excellence 2014 yang diselenggarakan di Jakarta pada Juli 2014. Dalam sambutannya Menteri Perdagangan M. Lutfi menyampaikan bahwa secara skill, Indonesia sudah lebih unggul namun perlu diperhatikan factor sustainability dan kesadaran para pengrajin untuk mencapai kemapanan. Nilai produk dan lama pengerjaannya akan sangat mempengaruhi nilai jual. Kalau terlalu mahal karena produksinya sulit, akan sulit terjual. Oleh sebab itu para pengrajin harus mencari terobosan agar bisa lebih kompetitif.

Stand pameran Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Samosir pada acara pameran International Trade and Handicraft (INACRAFT) 2015 di Jakarta Convention Centre (JCC) Senayan Jakarta.

Berbagai jenis, corak dan motif ukiran yang sudah dihasilkan oleh para pengukir-pengukir handal dan professional yang dihasilkan oleh putra daerah Samosir. Produk tersebut sangat diminati oleh banyak kalangan bahkan sampai  ke mancanegara. Berikut akan ditampilkan sebagian dari produk ukir tersebut beserta makna yang terkandung dari setiap karya ukir yang dihasilkan.

 

 

PATUNG SIGALE-GALE

 

Sebuah tradisi yang unik dalam seni patung Batak adalah boneka yang dikenal dengan nama Sigalegale. Di masa yang lampau, si galegale muncul dalam acara penguburan dimana ia berfungsi sebagai pengganti anak laki-laki orang yang dikuburkan yang tidak pernah memiliki anak laki-laki dalam hidupnya. Boneka ini, digerakkan dengan tali temali yang menghubungkan berbagai bagian dari boneka tersebut yang dikendalikan oleh si pemain, turut menari (manortor) selama ritual penguburan bersama keluarga orang yang meninggal. Dengan bantuan bola yang dilembutkan dalam kepala boneka, beberapa boneka bahkan dapat dibuat seperti mengeluarkan air mata untuk “ayahnya” yang meninggal. Kepala si galegale ini diukir dengan roman muka yang sangat menarik. Alis mata dibuat dari tanduk kerbau dan daun telinganya diperindah dengan ornamen yang terbuat dari kuningan dikenal dengan nama sitepal.

 

TUNGGAL PANALUAN

Tunggal Panaluan merupakan tongkat mistis orang Batak. Dahulu benda ini dibuat dan dimiliki oleh datu. Tunggal Panaluan memiliki ciri-ciri yaitu dihiasi dengan ukiran dari ujung hingga pangkal dimana tongkat tersebut selalu menggambarkan serangkaian figur manusia kecil yang kurang lebih seperti monster, laki-laki dan perempuan yang sering kali dengan kepala besar dalam posisi jongkok atau setengah jongkok satu diatas yang lain dan diselingi atau dihubungkan satu dengan yang lain dengan semua jenis binatang yang menonjol. Binatang tersebut diantaranya adalah lembu, kerbau, kadal, ular dan buaya. Biasanya ukiran ukiran ini menutupi hampir keseluruhan tongkat dan hanya menyisahkan bagian pendek yang berfungsi sebagai pegangan di bagian tengah. Ada banyak versi mengenai tema dari ukiran yang terdapat pada Tunggal Panaluan tetapi kebanyakan peneliti mengatakan bahwa tujuh figur manusia selalu muncul atau figur paling atas selalu laki-laki dan perempuan di bawahnya. Kepala figur paling atas ditutup dengan tali-tali dan sebuah bulu di bagian atas menutupi kepala dan biasanya terbuat dari rambut manusia, meskipun dapat diganti dengan rambut kuda, bulu ayam jago atau sekedar ijuk. Tongkat tersebut dililit juga dengan Bonang Manalu dengan melingkar dikepala figur yang paling teratas sesuai dengan tali-tali dan menyilang dari atas kebawah.

Di zaman dulu benda – benda tersebut hanya bisa dibuat oleh imam penyembuh (datu, guru). Ia mengerjakannya dengan alat-alat sederhana dan hanya melakukannya setelah mempersembahkan sesaji ke pohon yang menjadi bahan mentah.

Saat tongkat tersebut sudah jadi, datu harus mempersembahkan sesaji lagi sebelum dapat menggunakan tongkat itu. Ini merupakan ciri penting, karena hal tersebut menekankan hubungan dekat yang muncul antara datu dengan tongkatnya. Keduanya menjadi satu dan mereka saling tergantung satu dengan yang lainnya. Datu harus tetap memelihara tongkat tersebut dengan cara memberi sesaji dan sebagai gantinya tongkat tersebut akan membisikan apa yang sebenarnya terjadi serta apa yang harus dilakukan.

Dewasa ini tidak akan ditemukan lagi ritual yang seperti hal tersebut. Tunggal Panaluan telah dimodifikasi dengan cara membuat kerumitan desain dari bentuk awal. Dimana figur-figur yang ada lebih ditonjolkan, tidak lagi hanya goresan kayu yang dangkal. Mata yang membelalak, figur manusia yang saling bertindih dan disilingi beberapa hewan kini dapat terlihat dengan jelas. Tidak hanya pada penampilan luar Tunggal Panaluan yang dipoles cantik, akan tetapi benda yang berukuran 1,5 meter hingga 2 meter ini juga dibuat lebih efesien.

Saat ini Tunggal Panaluan dapat ditemukan dengan sistem bongkar pasang. Tunggal Panaluan dapat dibongkar menjadi tiga bagian. Pengukir melakukan hal tersebut karena keluhan pembeli yang sulit membawa tongkat dengan panjang mencapai dua meter ini. Tongkat yang dahulunya memiliki kekuatan supranatural dan digunakan oleh orang sakti (datu) kini dapat dimiliki semua orang. Cerita mengenai kesaktian tongkat tersebut kini tidak lagi menjadi perbincangan yang tabuh. Siapapun dapat megetahui cerita tentang Tunggal Panaluan dengan berbagai versi dari pengukir yang ada. Dengan mimik yang agak serius biasanya pengukir akan menceritakan sejarah Tunggal Panaluan versinya, sesekali menatap mata untuk lebih meyakinkan calon pembeli.

 

HOBBUNG/DOPPET RAJA

Hobbung dan Doppet Raja biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan harta. Orang Batak biasanya mempunyai sifat menyimpan harta untuk ditinggalkan pada generasi berikutnya. Mereka meletakan harta tersebut di dalam suatu wadah yang disebut Hombung atau Dompet Raja. Kedua benda ini memiiki fungsi yang sama tetapi berbeda bentuk. Hombung biasanya berbentuk wadah yang memiliki tutup dibagian atas sedangkan Dompet Raja penutup wadahnya terdapat pada bagian samping. Biasanya terdapat patung-patung yang menghiasi Hombung dan Dompet Raja. Kebanyakan berupa figur manusia yang saling bertindih, kadal, ular atau bahkan manusia yang menunggangi hewan tertentu seperti kuda.

Figur-figur tersebut dahulunya  merupakan penjelmaan dari kekuatan yang menjaga Hombung atau Dompet Raja. Tiap keluarga atau marga memiliki Hombung atau Dompet Raja yang berbeda. Biasanya harta yang di dalam Hombung atau Dompet Raja dibuka saat salah seorang keluarga yang lebih tua meninggal (biasanya orang tua), maka akan ada kegiatan buka Hombung. Buka Hombung dilakukan oleh pihak Hula-hula yang melihat berapa harta peninggalan dan membaginya kepada anggota keluarga yang masih hidup. Dahulu bukan hanya dari keluarga raja yang memilikinya, semiskin apapun suatu keluarga pasti memilikinya. Dewasa ini kegiatan buka Hombung bukan lagi berupa harta periasan didalam Hombung atau Dompet Raja orang Batak sekarang lebih banyak meyiapkan hartanya dalam bentuk tanah, rumah, bahkan hewan ternak.

 

HOBBUNG

 

DOPPET RAJA

 

BATA IDUP

Bata Idup merupakan patung berupa manusia dengan kepala botak atau bahkan memakai semacam cawan diatas kepalanya. Kebanyakan dalam posisi jongkok dan beberapa dalam posisi berdiri. Dahulu Bata Idup merupakan simbol kekuatan penjaga rumah atau ladang.

 

SAHAN ATAU NAGA MARSORANG

Sahan atau Naga Marsorang adalah wadah yang dahulunya digunakan oleh Datu untuk menyimpan ramuan atau obat-obatannya. Sahan atau Naga Marsorang biasanya terbuat dari tanduk kerbau, ditutup menggunakan kayu yang diukir. Pada umumnya Sahan atau Naga Marsorang terbuat dari tanduk kerbau tetapi ada juga yang terbuat dari tulang kerbau dan Bambu. Sahan memiliki fungsi yang berbeda. Perbedaan ini terdapat pada Sahan yang terbuat dari tulang kerbau dan bambu dengan tanduk. Sahan yang terbuat dari tanduk dan tulang kerbau memiliki fungsi sebagai alat penyimpanan obat-obatan, sedangkan Sahan yang terbuat bambu memiliki fungsi sebagai penyimpanan surat- surat berharga.

 

SINGA-SINGA/JAGA DOPPAK

Singa-singa merupakan ornament yang berbentuk seperti kepala singa dan biasanya terletak pada rumah tradisonal orang Batak. Singa-singa biasanya terdapat di bagian sisi kanan dan kiri depan rumah. Singa merupakan hewan kuat dalam cerita orang Batak, dimana dahulu orang Batak percaya pantang untuk menyebut nama singa. Mereka percaya ketika mereka menyebut kata singa maka akan muncul singa ke hadapan mereka. Mereka biasanya menyebutkan singa dengan sebutan “Nagogo” yang artinya yang kuat.  Fungsi dari Singa-singa di letakkan pada rumah yaitu untuk menjaga pemilik rumah dari kekuatan jahat.

 

BORAS PATI

Ornamen cecak yang disebut dalam ornamen batak yaitu boraspati mempuyai pengertian sebagai lambang kekuatan pelindung dari marabahaya dan memberikan tuah serta kekayan kepada manusia. Fungsi hiasan boraspati dibuat sebagai pelindung harta kekayaan dan mengharapkan jadinya berlipat ganda. Makanya hiasan boraspati biasanya di buat didepan rumah.

 

TOPENG BATAK

Seni topeng Batak adalah karya seni dekorasi, patung, sekaligus pentas yang tumbuh dari sejarah, tradisi masyarakat dan alam Batak. Telak memberi ciri dan kebanggaan berlatar belakang nilai budaya yang luhur, yakni kesetiaan. Meski fungsinya makin menggeser dari sakral ke arah profance, namun nilai estetis dan pemuas rasa setia dan sekaligus sebagai pelipur lara yang turun temurun itu merupakan “kekayaan” budaya daerah maupun nasional yang tak ternilai.

 

RUMA ADAT BATAK TOBA

Berdasarkan fungsinya dapat dibedakan ke dalam rumah yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga disebut ruma, dan rumah yang digunakan sebagai tempat penyimpanan (lumbung) disebut Sopo. Jenis ukiran rumah adat batak Toba diukir dalam berbagai jenis ukuran. Ada yang berukuran besar yang nilainya sampai jutaan, ada yang berukuran sedang dan bahkan ada yang berukuran kecil yang dapat digunakan sebagai gangtungan kunci.

 

ALAT MUSIK TRADISIONAL BATAK

Berbagai jenis alat music tradisional batak dapat dihasilkan oleh para pengukir tersebut seperti misalnya hasapi (kecapi), sulim (seruling) bahkan miniature uning-uningan Batak.

 

AKSESORIS UKIR LAINNYA

 

 

 

DATA USAHA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH  (IKM) KABUPATEN SAMOSIR UNTUK JENIS PRODUKSI UKIRAN KAYU

No.
NAMA PERAJIN/PELAKU USAHA IKM
ALAMAT RUMAH JENIS USAHA/PRODUK KONTAK PERSON
KECAMATAN DESA/KELURAHAN
1 2 4 5 6 7
1 Eston Tamba Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu 081375881780
2 Laurensius Sidabutar Simanindo Desa Tomok Ukiran Kayu 082160884781
3 Benni Silalahi Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu 081361231841
4 Marysca Art Shop Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu 085262050368
5 Edi Sirait Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu 085261112764
6 Belsar Sihotang Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
7 Tumbur Nainggolan Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
8 Judiman Siallagan Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
9 Porman Siringo Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
10 Werikson Siallagan Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
11 Marudut  Siahaan Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
12 Pian Sinaga Simanindo Desa Sosor Tolong Ukiran Kayu
13 Tualim Sinaga Simanindo Desa Sosor Tolong Ukiran Kayu
14 Saut Tua Sinaga Simanindo Desa Sosor Tolong Ukiran Kayu
15 Tanjung Tamba Simanindo Desa Sosor Tolong Ukiran Kayu
16 Luhut Manik Simanindo Desa Sosor Tolong Ukiran Kayu
17 Sarma Simamora Simanindo Desa Sosor Tolong Ukiran Kayu
18 Giman Sidabutar Simanindo Desa Tomok Ukiran Kayu
19 Osma Bakkara Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
20 Lajimar Tamba Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu
21 Damson Tamba Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu
22 Alken Silalahi Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
23 Tumbur Siallagan Simanindo Desa Siallagan – Kel. Ambarita Ukiran Kayu
24 Dian Sinaga Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu
25 Ruddin Ambarita Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu
26 Jinar Aritonang Simanindo Kel. Tuktuk Siadong Ukiran Kayu

 

Back To Top
Search