PEMKAB SAMOSIR LUNCURKAN INOVASI “RAMOS PANTAS” ATASI STUNTING
Kominfo Samosir (12/11)
Pemerintah Kabupaten Samosir meluncurkan inovasi Rantang Samosir Penurunan Angka Stunting atau Ramos Pantas sebagai langkah nyata dalam percepatan penurunan stunting. Selain memberikan makanan tambahan bergizi, Program ini juga memberikan edukasi dalam mengelola dapur sehat berbasis pangan lokal kepada masyarakat penerima manfaat.
Pelaksanaan program dipantau langsung oleh Bupati Samosir diwakili Asisten I Tunggul Sinaga di Desa Paraduan, Kecamatan Ronggur Nihuta, 11/11.
Hadir DPRD Samosir Sudung Sitanggang, Pabung 0210 TU Kasat Binmas HL. Situmorang, Kajari Samosir diwakili Modana Hutajulu, Kepala Desa Darwin Samosir, Kadis P3AP2KB Priska Situmorang, Kadis Kesehatan Dina Hutapea, Camat Ronggurnihuta Bresma Simbolon, Kabid IKP Diskominfo Samosir Togarma.
Kegiatan diawali dengan demo masak sehat yang dipandu tim pendamping gizi dari Puskesmas Ronggur Nihuta. Masyarakat diajarkan mengolah bahan makanan lokal bergizi yang mudah diperoleh di sekitar desa. Hasil masakan kemudian dibagikan kepada penerima manfaat.
Asisten I Tunggul Sinaga menyampaikan bahwa upaya penanganan stunting memerlukan kepedulian dan keterlibatan semua pihak. “Tidak perlu malu mengikuti program ini, karena ini untuk menyiapkan generasi emas yang sehat dan berkualitas. Anak adalah anugerah Tuhan yang harus kita rawat dengan baik agar kelak menjadi pemimpin masa depan,” ujar Tunggul.
Ia optimistis Desa Paraduan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan, dimana saat ini terdapat 78 penerima manfaat Ramos Pantas, terdiri dari 64 balita dan baduta, 10 ibu menyusui, dan 4 ibu hamil. “Mari manfaatkan program ini dengan baik. Kaum bapak juga harus turut peduli dan terlibat aktif,” tambahnya.
Anggota DPRD Samosir Sudung Sitanggang menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah ini. “Angka stunting tinggi bukan untuk disesali, tapi untuk disikapi dengan kerja nyata. Mari taati arahan pemerintah agar desa ini bebas dari stunting. Jangan malas menerima bantuan, karena kita malu jika stunting tetap berlanjut,” tegasnya.
Sementara itu, Camat Ronggur Nihuta Bresma Simbolon menekankan pentingnya keberlanjutan program hingga ke tingkat rumah tangga. “Program ini tidak cukup hanya di dapur sehat, tapi harus dilanjutkan di rumah agar hasilnya maksimal,” ujarnya.
Kepala Desa Paraduan Darwin Samosir mengapresiasi langkah yang ditempuh Pemkab. Samosir. Ia menjelaskan, terdapat lebih kurang 11 anak terindikasi stunting didesa tersebut, sehingga langkah ini diharapkan menjadi langkah nyata menuju desa bebas stunting.
“Semoga melalui Ramos Pantas, Desa Paraduan dapat melahirkan generasi emas, bukan generasi cemas,” katanya.
Dukungan penurunan angka prevalensi stunting juga diberikan Forkopimda disampaikan oleh yang mewakili Dandim 0210/TU, Kajari dan Kapolres
Bagikan Artikel :