PENCARIAN KORBAN BANJIR BANDANG MASIH BERLANJUT
Kominfo Samosir(19/12)
Pemerintah Kabupaten Samosir melalui BPBD bersama Basarnas masih terus melakukan pencarian korban Banjir Bandang di Desa Turpuk Limbong, Kecamatan Harian, 19/12.
BPBD Kabupaten Samosir menurunkan personil, tim Basarnas dari Pos Parapat. Hari ini (19/12) masih melakukan pencarian, menyusuri sepanjang sungai Sipadi hingga hilir sungai menuju Danau.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Samosir, Sarimpol Manihuruk menyampaikan, pencarian akan tetap dilaksanakan. Telah koordinasi dan menurunkan tim Basarnas dari Pos Parapat. Bersama warga, pemerintah desa, personil Polsek Harian dan Kecamatan berupaya menyusuri aliran sungai Sipadi untuk melakukan pencarian, namun belum membuahkan hasil. Tim Basarnas sudah menurunkan tim penyelam dan melakukan penyelaman di Danau. Penyelaman dilakukan dengan dugaan korban terseret arus sungai ke Danau yang merupakan muara dari sungai tersebut.
Dilokasi kejadian, BPBD, Basarnas, Camat Harian, personel kepolisian dan Kades Turpuk Limbong bersama masyarakat masih aktif memantau lokasi dan melakukan pencarian.
Sarimpol Manihuruk didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Charles Sagala menuturkan, penanganan tetap dilaksanakan dengan koordinasi ke pemerintah desa, Kecamatan serta pihak kepolisian.
“Sungai Sipadi sepanjang kurang lebih 1 km.
sudah ditelusuri. Hasilnya belum ada perkembangan. Tim Basarnas saat ini masih melakukan investigasi dan pencarian” kata Sarimpol.
BPBD Kabupaten Samosir sudah menyiapkan satu unit perahu lipat pelampung, jaring 2 set, dayung serta memberdayakan tim BPBD membantu Basarnas melakukan penelusuran. BPBD Kabupaten Samosir siaga dilokasi kejadian untuk membantu Basarnas.
Atas kejadian tersebut, Pemkab Samosir sudah melakukan koordinasi BWSS Wilayah 2 Sumut. Tim BWSS, Toho Simatupang bersama BPBD Kabupaten Samosir turun Lansung dan melakukan survey sungai Sipadi. Setelah melengkapi data-data dokumentasi, data kerugian terdampak banjir dan pemukiman, maka BWSS Wilayah 2 Sumut akan melakukan normalisasi sungai tersebut.
Koordinator Pos SAR Danau Toba Parapat, Hisar Turnip menyampaikan, tim penyelam Basarnas telah melakukan penyelaman dengan alat pendeteksi posisi korban. Awalnya ada tanda mencurigakan, namun setelah diselam dan dibongkar tidak ada.
Selain menyisir sungai, Basarnas sudah melakukan penyelaman pada radius 30 meter sekitar muara sungai dibantu perahu lipat BPBD Kabupaten Samosir.
Hisar mengutarakan, kondisi perairan Danau gelap, sehingga tidak bisa dipastikan kedalaman. Dari hasil pengalamannya, korban kemungkinan besar terbawa arus sungai ke Danau, sehingga pencarian akan difokuskan disekitar Danau yang menjadi muara sungai Sipali.
Pencarian akan kembali dilakukan besok (20/12) dengan pengukuran kedalaman danau menggunakan metode guide line, senter selam dan akan menambah personil.
“Besok Fokus ke muara sungai, metode guide line ditambah senter selam serta menambah personil mitra Basarnas” ungkap Hisar
Banjir Bandang Sungai Sipali terjadi pada 17/12 sekitar pukul 21.00 Wib dan menelan satu orang korban atas nama Manahan Naibaho Laki laki, 54 Tahun penduduk Desa Turpuk Limbong Kec. Harian Kab. Samosir.
Korban terseret arus sungai yang sangat deras.
Kondisi saat itu hujan turun, sekitar pukul 21.00 Wib Korban bersama istri N. Erik Boru Manihuruk (50 tahun) berada di rumah.
Akibat hujan lebat debit dan volume air aliran sungai yang berada di belakang rumah korban meningkat dengan arus yang deras.
Pada saait itu, korban Manahan Naibaho bersama istri berniat untuk melihat ternak babi miliknya, yang berada di belakang rumah korban dan berdekatan dengan aliran sungai. Korban hendak memindahkan ternak, dari kandang akibat luapan air sungai dan saat itu, istri korban berada di pintu belakang rumah dan melihat korban dan saat itu pula korban ikut terseret oleh arus sungai dan hanyut.
Istri korban berteriak minta tolong, masyarakat setempat datang untuk membantu melakukan pencarian disepanjang sungai Sipadi namun belum membuahkan hasil.
Bagikan Artikel :