skip to Main Content

Bupati Samosir Tutup Bimtek Brigade Dalkarhut Sekaligus Kukuhkan Satgas Dalkarhutla Desa Boho.

 

Kominfo Samosir (26/6).

 

Bupati Samosir diwakili Asisten II Hotraja Sitanggang, ST, MM menutup kegiatan Bimbingan Teknis Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan sekaligus mengukuhkan Brigade Dalkarhutla Desa Boho, Kecamatan Sianjur Mulamula di Labersa Hotel, Desa Simarmata, Kecamatan Simanindo, pada Kamis (26/6).

 

Bimtek ini digelar oleh Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Wilayah Sumatera Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan Kementerian Kehutanan RI bekerjasama dengan Badan Pengendalian Bencana Daerah Provinsi Sumatera Utara. Bimtek yang berlangsung sejak 24 – 26 Juni 2025, diikuti oleh peserta sebanyak 30 orang berasal dari instansi terkait BPBD, Polres Samosir, Kodim 0210/TU, Damkar, Manggala Agni, KPH XIII Dolok Sanggul, KTH Gerbang Berkumis serta Pemerintah dan Masyarakat Desa Boho.

 

Turut hadir dalam acara ini, Kapolres Samosi diwakili Kasat Reskrim AKP Edward Sidauruk, Pabung Kodim 0210/TU Wilayah Samosir Mayor G. Sebayang, Kepala Seksi Balai Dalkarhut Wilayah Sumatera Syamsuddin, SP, Kepala BPBD Sumut diwakili Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik Sri Wahyuni Pancasilawati, SP, M.Si, Kepala BPBD Samosir diwakili Jonny Sitanggang.

 

Asisten II Hotraja Sitanggang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Balai Dalkarhut Wilayah Sumatera yang menyelenggarakan kegiatan ini di Kabupaten Samosir.

 

Hotraja menjelaskan Samosir yang terbentuk dari dua karakter alam yang berbeda. Dari genesa pembentukannya, 3 kecamatan di daratan Sumatera dibentuk diawal, dan melalui letusan super vulkano Toba, kemudian terbentuk Pulau Samosir. Kondisi topografi Samosir menjadi tantangan dengan 55 persen relatif miring dan terjal bahkan pada musim kemarau rentan terjadi kebakaran hutan maupun lahan, baik yang disengaja maupun faktor alam.

 

Oleh karena itu, melalui bimtek ini kapasitas satgas diharapkan bisa semakin meningkat. Namun yang paling penting adalah bagaimana satuan tugas yang akan dibentuk dapat mengedepankan pencegahan melalui sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan.

 

“Selain berbahaya dan dapat merusak kesehatan, membakar lahan dapat meningkatkan tingkat keasaman tanah. Pemkab Samosir saat ini berupaya meningkatkan pertanian melalui program Pangula Nature yaitu bertani selaras alam. Pemahaman ini lah yang perlu kita sosialisasikan kepada masyarakat sehingga kebiasaan membakar lahan itu bisa ditinggalkan”, kata Hotraja.

 

Pentingnya pemahaman ini kata Hotraja, menjadi salah satu bentuk upaya pencegahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan dari faktor kesengajaan manusia. Selain itu, pentingnya sinergitas yang terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah akan menjadi kunci pengendalian karhutla di Samosir, baik dari segi anggaran dan sarana prasarana.

 

Hotraja berharap bimtek ini menjadi kegiatan yang berkualitas dan berdampak positif kedepan. Melalui materi yang didapatkan oleh peserta bisa dilaksanakan dilapangan sehingga dapat meminimalisir terjadinya karhutla di Samosir pada tahun-tahun yang akan datang.

 

Kapolres Samosir melalui Kasat Reskrim AKP. Edward Sidauruk, menyampaikan bahwa akhir-akhir ini kebakaran lahan memang menjadi atensi di Kabupaten Samosir, yang penanganannya membutuhkan perhatian yang sangat serius, untuk bagimana mengantisipasi dan mengendalikan supaya ini tidak terulang kembali.

 

“Kami apresiasi kegiatan ini, dan kami harapkan satgas yang dibentuk menjadi garda terdepan untuk pengendalian karhutla di masa yang akan datang”, kata Edward.

 

Erdward juga meminta pemahaman dan kepedulian masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan untuk kepentingan apapaun. Terkait penegakan hukum, Polres Samosir siap menindak bagi siapa saja oknum yang melakukan pembakaran hutan dan lahan.

 

Mewakili Dandim 0210/TU, Pabung Samosir Mayor G. Sebayang, juga mengapresiasi kegiatan bimtek ini, kedepan diharapkan bisa menjadi contoh dalam pengendalian karhutla.

 

“Intinya, mari kita bekerjasama dengan semua pihak, sehingga tidak terjadi lagi karhutla kedepannya”, kata Sebayang.

 

Sebelumnya, Kepala Seksi Balai Dalkarhut Wilayah Sumatera Syamsuddin, SP melaporkan, tujuan kegiatan adalah peningkatan kapasitas satuan tugas pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Samosir. Dimana Kabupaten Samosir sebagai KSPN Super Prioritas dan akhir-akhir ini sering terjadi kebakaran hutan maupun lahan. Untuk langkah awal Desa Boho ditetapkan sebagai role model dan akan dikukuhkan satuan tugas inti Brigade Dalkarhutla Desa Boho. Satgas ini diharapkan akan mempu mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan diwilayahnya.

 

Selama kegiatan bimtek ini berlangsung, Syamsuddin menyempaikan beberapa rekomendasi yang didapatkan. Yaitu, Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgas Dalkarhutla) Desa Boho yang telah terbentuk diharapkan dapat menjadi role model bagi desa-desa lain di sekitarnya, khususnya di wilayah Kecamatan Sianjur Mula-mula, dan secara lebih luas di Kabupaten Samosir. Keberadaan dan kiprah Satgas ini diharapkan dapat menginspirasi terbentuknya satgas dalkarhutla lainnya yang siap menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.

 

“Satgas Dalkarhutla Desa Boho diharapkan dapat dilibatkan dalam pembentukan desa tangguh bencana. Salah satu peran penting yang dapat mereka emban adalah keterlibatan aktif dalam penanggulangan bencana, khususnya kebakaran hutan dan lahan”, ujar Syamsuddin.

Bagikan Artikel :
Back To Top
Search