skip to Main Content

Ketua TPPS Martua Sitanggang Buka Rapat Koordinasi Monitoring Pelaksanaan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Samosir.

 

Kominfo Samosir (25/6).

 

Wakil Bupati Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM selaku Ketua TPPS Kabupaten Samosir membuka rapat koordinasi TPPS Kabupaten Samosir dengan TPPS Provinsi Sumatera Utara dengan agenda Monitoring Pelaksanaan Intervensi Serentak Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Samosir, yang digelar di Aula Kantor Bupati Samosir, Selasa (25/6).

 

Rakor ini dihadiri oleh TPPS Provinsi Sumatera Utara, TPPS Kabupaten Samosir, TP. PKK, Bappeda Litbang, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial PMD, Dinas Kominfo, Direktur RSUD dr. Hadrianus Sinaga Pangururan, Kepala Puskesmas se-Kabupaten Samosir, dan Koordinator PLKB Kabupaten Samosir.

 

Pertemuan ini merupakan salah satu tahapan pelaksanaan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi serta sebagai lanjutan dari kegiatan pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak di Kabupaten Samosir 

 

Martua Sitanggang dalam sambutannya menyampaikan, bahwa percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu program prioritas nasional yang harus kita dukung bersama-sama. “Permasalahan stunting yang multidimensional memerlukan upaya lintas sektor melibatkan seluruh stakeholder secara terintegrasi melalui koordinasi serta konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah, hingga tingkat desa/kelurahan”, kata Martua.

 

Dikatakan, Pemerintah Kabupaten Samosir secara bersama-sama telah melakukan penguatan, dukungan, dan afirmasi khusus secara konkrit dalam bentuk program dan kegiatan untuk melakukan akselerasi pencapaian target-target indikator dalam penurunan  stunting.  

 

Sebagai salah satu strategi dan upaya percepatan pencapaian target penurunan angka stunting dan bentuk komitmen yang kuat untuk memastikan pendampingan, pendataan, monitoring, dan evaluasi, pemerintah telah mencanangkan gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting pada tahun 2024. 

 

Dimana tujuan dari gerakan intervensi serentak ini adalah meningkatkan cakupan kunjungan sasaran ke posyandu untuk melakukan deteksi dini masalah gizi yang dilanjutkan dengan edukasi terkait pencegahan stunting, serta melakukan tindakan intervensi segera kepada sasaran yang mengalami masalah gizi berdasarkan hasil verifikasi yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas. 

 

“Sasaran pelaksanaan program ini adalah calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, Baduta dan Balita”, tambah Martua.

 

Lebih lanjut, Martua menyampaikan progres gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting di Kabupaten Samosir sesuai hasil dari EPPBGM tanggal 24 Juni 2024 masih 91,56% dari sasaran balita 9.408 orang. Jumlah balita diukur adalah 8.614 orang, 3.268 orang (37,94%) balita bermasalah gizi dan 9 orang (0,28%) balita bermasalah gizi diintervensi. 

 

“Saya mengharapkan dukungan dan kerjasama seluruh lintas sektor serta komitmen dalam mendukung program aksi percepatan penurunan stunting dan menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang lebih baik”, tutup Martua Sitanggang.

 

Selanjutnya, Ichsan mewakili TPPS Provinsi Sumatera Utara memaparkan terkait Intervensi Serentak (IS) Provinsi Sumatera Utara.

 

Ichsan menyampaikan strategi intervensi serentak di Provinsi Sumatera Utara dimulai dengan Rakerda TPPS se- Sumatera Utara, melakukan monitoring dan evaluasi langsung ke Kabupaten/Kota serta melakukan rapat-rapat dengan TPPS Kabupaten/Kota.

 

Monitoring dan evaluasi langsung ke daerah dilakukan untuk berkoordinasi dengan TPPS Kabupaten/Kota, mengintervarisir kendala di masing-masing Kabupaten/Kota, memastikan semua Posyandu aktif, memastikan semua hasil Penimbangan dan Pengukuran dapat diinputkan kedalam Aplikasi Sigizi Terpadu dan Aplikasi Elsimil, serta memastikan Intervensi pada sasaran Desil 1 (makanan masuk ke mulut baduta Stunting & Risiko Stunting dan Ibu hamil KEK).

Bagikan Artikel :
Back To Top
Search