Bupati Samosir Ajak Pimpinan Lembaga Keagamaan dan Tokoh Agama Bersama-sama Menjaga Stabilitas Politik dan Kerukunan Umat Beragama Serta Mensukseskan Pemilukada Tahun 2024.
Kominfo Samosir (12/6).
Bupati Samosir mengajak seluruh pimpinan lembaga agama dan Tokoh Agama bersama-sama menjaga stabilitas politik dan kerukunan umat beragama serta mensukseskan Pemilukada Tahun 2024. Hal itu disampaikan Bupati Samosir yang diwakili Asisten I Drs. Tunggul Sinaga, M.Si pada saat menghadiri Coffee Morning dan Diskusi Akselerasi Sinergitas yang digelar oleh FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Samosir bersama dengan Forkopimda, Lembaga Keagamaan dan Tokoh Masyarakat dalam membangun semangat kerukunan dan kebangsaan yang demokratis menyongsong Pemilukada Kabupaten Samosir Tahun 2024, yang digelar di Hotel JTS Parbaba Kecamatan Pangururan, Selasa (11/6).
Hadir dalam diskusi tersebut Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, SH, S.IK, MH, Kajari Samosir diwakili Jaksa Fungsional Dwi Putri Desri Lana, SH, Pabung Kodim 0210/TU Wilayah Samosir G. Sebayang, Danramil Pangururan Kapten AZM. Siregar, Ketua FKUB Pdt. JM Sinaga, Kaban Kesbang Pol Dumosch Pandiangan, Kakan Kemenag Tawar Tua Simbolon, Ketua KPU Samosir Vincentius AM. Sitinjak, Ketua Bawaslu Samosir Robinson Simarmata, Pengurus FKTM, FK3S, pengurus lembaga keagamaan dari PGI, PGPI, PGLII, MUI, HKBP Distrik VII Samosir, Vikaris Episkopal St. Thomas Rasul Samosir, Pastor Paroki Pangururan, FOKEPELA Kab. Samosir, Pengurus Partai Politik, serta Pengurus dan Anggota FKUB Samosir
Lebih lanjut, Bupati Samosir menyampaikan bahwa perbedaan pilihan politik itu pasti, tapi jangan sampai perbedaan tersebut menimbulkan perpecahan, apalagi politisasi di tempat ibadah dan kita patut waspada munculnya gesekan-gesekan bernuansa agama, adu domba, dan politik identitas di tahun politik ini.
“Jangan sampai kerukunan yang sudah terjalin selama ini rusak gara-gara benturan politik. Kerukunan merupakan hal yang mudah untuk diucapkan namun sulit dalam pengamalannya. Namun walau tidak mudah, dengan kebersamaan dan semangat persatuan, serta dengan nilai- nilai universal, kerukunan tetap menjadi sebuah keniscayaan dalam negara yang majemuk”, katanya.
Hadirnya FKUB, menurut Bupati Samosir adalah sebagai wadah dalam mempersatukan umat dan memberikan rasa toleransi dalam perbedaan keyakinan antar umat beragama. Kegiatan konsep kerukunan umat beragama ini diharapkan memberikan pemahaman kepada Tokoh Agama agar bisa menciptakan susana kerukunan umat beragama di Kabupaten Samosir.
“Kita harus saling menjaga, salah satunya adalah untuk menguatkan sinergitas antara FKUB bersama pemerintah, lembaga keagamaan dan tokoh agama perlu dipertahankan melalui koordinasi yang kontinu agar tidak ada perpecahan diantara sesama dan saling menjaga kerukunan antar umat beragama”, tegasnya.
Bupati berharap agar pesta demokrasi Pemilukada Tahun 2024 dapat berjalan dengan kondusif, aman, dan lancar dan tumbuhkan semangat kebhinekaan rakyat tanpa adanya perbedaan cara pandang.
“Berpolitik lah dengan santun, hormati perbedaan pendapat, dan hindari politik kebencian. Kita semua adalah bagian dari satu bangsa, dan pemilu adalah wadah kita untuk menyalurkan aspirasi dengan damai dan tertib”, tutupnya.
Sebelumnya, Ketua FKUB Kabupaten Samosir Pdt. JM Sinaga menyampaikan FKUB adalah forum yang dibentuk oleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan.
Kegiatan ini dilaksanakan karena FKUB terpanggil dalam memberikan sumbangsih pemikiran, saran dan masukan untuk meminimalisir kerawanan menghadapi Pemilukada 2024 di Kabupaten Samosir.
“Bila kita mereview kebelakang, ketika pelaksanaan Pilkada di Samosir, bahwa dampak kepada Gereja dan umat beragama pasti ada, karena persoalan dukungan calon. Nah, disinilah peran kita dari FKUB tentu dengan sinergitas bersama seluruh stakeholder agar pelaksanaan Pemilukada yang akan datang dapat berlangsung aman dan damai”, kata JM Sinaga.
Dipandu oleh Sekretaris FKUB Kab. Samosir Paima Patricius Saing, acara berlanjut dengan diskusi ringan untuk mendapat saran dan masukan dari seluruh peserta yang hadir.
Dari hasil perdiskusian ini, beberapa poin yang ditekankan adalah bahwa FKUB Samosir dan Tokoh Agama memiliki peran strategis untuk terlibat dalam upaya membangun kehidupan yang rukun, damai dan tenteram, secara khusus dalam proses Pemilukada 2024.
Peran tersebut diantaranya memetakan potensi permasalahan yang mungkin atau dapat mengganggu kerukunan umat beragama, salah satunya menjamin rumah ibadah tidak diperkenankan menjadi sarana politik praktis termasuk untuk kampanye. Memitigasi dan menemukan solusi terhadap persoalan kerukunan umat beragama, mengidentifikasi dan memperkuat kearifan lokal ‘Dalihan Natolu’ yang dapat mendukung kerukunan umat beragama, memperkuat praktik keagamaan yang harmonis dan damai, serta mengajak umat untuk menghindari ujaran kebencian maupun tindakan yang bersifat permusuhan, secara khusus dalam kontestasi Pemilukada 2024 di Kabupaten Samosir.
Bagikan Artikel :