skip to Main Content

Pemkab Samosir Gelar Konsultasi Publik I Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD 2025-2029

 

Pemerintah Kabupaten Samosir melalui Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan Konsultasi Publik Pertama (KP I) Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Samosir Tahun 2025-2029 di Aula Hotel Gorat, Kecamatan Palipi, Senin (13/5).

 

Acara Konsultasi Publik I dibuka oleh Pj. Sekda diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Edison Pasaribu, ST, MM, dan menghadirkan narasumber diantaranya Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf, M.P (USU) dan Dr. Dimpos Manalu, M.Si (UHN Medan).

 

Kadis Lingkungan Hidup Edison Pasaribu dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi publik terkait isu-isu strategis dan isu pembangunan berkelanjutan dengan cara melakukan identifikasi dan perumusan sesuai karakteristik wilayah, tingkat dampak/risiko, paling relevan dan berpengaruh signifikan selama periode lima tahun ke depan. 

 

Dalama arahan Pj. Sekda yang disampaikan oleh Kadis Lingkungan Hidup, meminta Kelompok Kerja KLHS yang dipimpin Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Samosir untuk terus berpacu menghasilkan dokumen KLHS sebagaimana jadwal kerja yang sudah ditetapkan. 

 

“Manfaatkan seluruh sumberdaya, termasuk narasumber, perkuat koordinasi kepada instansi vertikal, pemangku kepentingan lainnya untuk menghasilkan dokumen yang menjadi pijakan Pemerintah Kabupaten Samosir di Tahun 2025-2029”, tegasnya.

 

Prof. Dr. Ir. Abdul Rauf M.P akademisi sekaligus peneliti sumberdaya air dan kehutanan, menekankan perlunya kajian komprehensif potensi sumberdaya alam Kabupaten Samosir dibanding dampak yang dihasilkan, kajian budaya masyarakat untuk lingkungan (kearifan lokal) untuk direkomendasikan dalam dokumen perencanaan pembangunan yang berkelanjutan. Perlunya pengembangan sektor pariwisata tidak terbatas pada keindahan alam, misalnya wisata kuliner, wisata budaya, jasa lingkungan, keberagaman buah lokal termasuk pengembangan wilayah baru yang mudah di akses serta cukup tersedia kebutuhan sehari-hari.

 

Narasumber lainnya, Dr. Dimpos Manalu, M.Si akademisi dari Universitas HKBP Nommensen, juga menekankan perlunya memperluas peran serta masyarakat secara partisipatif dalam pembangunan. 

 

“Dampak Ekonomi dan Sosial dari rencana pembangunan harus juga dipertimbangkan sehingga tidak terkesan dieksploitasi secara berlebihan”, kata Dimpos.

 

Menurutnya, sektor pariwisata dan sektor pertanian menjadi basis pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pilihan kebijakan yang telah disusun untuk rencana jangka panjang 20 tahunan di tahun lalu, perlu dipusatkan untuk jangka menengah termasuk rekomendasi program yang lebih terukur dan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. 

 

Dalam konsultasi publik ini, dihasilkan sejumlah isu-isu strategis pembangunan berkelanjutan dan rencana program dari seluruh peserta yang hadir, untuk dirumuskan dan dipusatkan oleh kelompok kerja, yang selanjutnya akan di integrasikan dalam dokumen RPJMD Kabupaten Samosir Tahun 2025-2029.

Bagikan Artikel :
Back To Top
Search