skip to Main Content

Wakil Bupati Samosir Buka Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Samosir.

 

Kominfo Samosir (23/8).

 

Wakil Bupati Samosir Drs. Martua Sitanggang, MM yang juga selaku Ketua TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) membuka Rapat Koordinasi TPPS Kabupaten Samosir yang digelar di Aula Kantor Bupati Samosir, Rabu (23/8).

Hadir dalam rakor tersebut, unsur Forkopimda, Pimpinan OPD, Para Camat wilayah lokus Stunting, IBI Samosir, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Koordinator PPLKB, dan Satgas TPPS. 

Dalam laporan Kepala Dinas P3APPKB dr. Friska Situmorang, menyampaikan rapat koordinasi ini dilaksanakan untuk menguatkan koordinasi dan evaluasi program yang sudah dilaksanakan oleh TPPS, serta menyusun rancangan program kerja dan strategi kedepannya dalam konvergensi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Samosir.

Wakil Bupati Samosir selaku Ketua TPPS Drs. Martua Sitanggang, dalam arahannya menyampaikan bahwa program stunting pada dasarnya bermuara kepada UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan jaminan sosial, dimana pemerintah bertanggung jawab mengentaskan kemiskinan termasuk didalamnya stunting.

 

Dalam Perpres No. 18.Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 menetapkan bahwa program penurunan stunting merupakan salah satu program prioritas dengan target angka prevelensi stunting pada 2024 berada pada angka 14 %.

 

Berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2022, angka stunting tingkat nasional berada pada angka 21,6 % (2022), Sumatera Utara pada angka 21,1 % (2022) dan Prevalensi Stunting di Kabupaten Samosir sebesar 26,3% (2022) mengalami penurunan 2,1% dari 28,4% (2021).

 

Martua Sitanggang mengatakan bahwa sasaran spesifik pencegahan stunting adalah bagi remaja, calon pasangan usia subur/calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak usia 0-59 bulan. Dengan 3 (kunci) pencegahan yakni perbaikan pola makan, pola asuh, sanitasi dan akses air bersih.

 

“Di Samosir yang paling pokok itu adalah masalah sanitasi dan air bersih. Dimana kebanyakan daerah lokus stunting berada pada kawasan perbukitan”, kata Martua.

 

Lebih lanjut disampaikan, dalam rangka percepatan penurunan stunting harus dibarengi dengan sinergitas diantara OPD terkait, sehingga intervensi program dan kegiatan bisa difokuskan ke wilayah-wilayah lokus stunting.

 

“Perlu kebersamaan intervensi, jangan jalan sendiri-sendiri. Apa yang akan dilakukan harus dilaporkan, sehingga kita mengetahui perkembangan, apakah target sudah tercapai atau tidak. Ini yg perlu kita bicarakan dalam rapat ini”, tegas Wakil Bupati Martua Sitanggang.

 

Rakor TPPS disertai dengan pemaparan pencapaian target dan rencana aksi dari Dinas Kesehatan, Bappeda Litbang dan Dinas P3APPKB.

Bagikan Artikel :
Back To Top
Search