
WAKIL BUPATI SAMOSIR MELAKUKAN PANEN PADI TEKNOLOGI IPAT-BO DI DESA PARSAORAN I KECAMATAN PANGURURAN ** Prof. Tualar Simarmata: Teknologi ini mampu meningkatkan produktivitas lahan sampai dua kali lipat.
Wakil Bupati Samosir, Ir. Juang Sinaga bersama angota DPRD Kabupaten Samosir Sorta Siahaan dan Bolusson Pasaribu didampingi Kepala BPS Rudi Harianja, Kepala Dinas Pertanian drh. Erkanus Simbolon, Sekcam Pangururan Belman Dabuke dan Kabid Kominfo Ricky Rumapea serta seluruh anggota Kelompok Tani Marsiadapari melakukan Panen Raya Padi di Desa Parsaoran 1 Kecamatan Pangururan, Selasa 27 Maret 2018.
Panen bersama ini merupakan Kegiatan Demplot Penerapan Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT – BO ) yang di terapkan oleh Prof. Tualar Simarmata Guru Besar Fakultas Pertanian sekaligus Direktur Inovasi, Koperasi Akademik dan Usaha Universitas Padjajaran Bandung.
Teknologi IPAT-BO terpilih sebagai salah satu dari 10 Inovator Terbaik Indonesia dalam Kompetisi Inovasi Nasional yang digelar Tangerang Selatan Global Innovation Forum (NIC-TGIF) 2016. Hasil dari teknologi IPATBO ialah mampu mengurangi penggunaan air hingga 35%, mengurangi pemakaian pupuk anorganik sebesar 25%, serta menghemat bibit hingga 50%. IPATBO juga mampu menaikkan produktivitas lahan sampai dua kali lipat.
Wakil Bupati Juang Sinaga mengucapkan terimakasih atas kesediaan Prof.Tualar Simarmata berbagi Ilmu dan Teknologi ke petani Samosir mudah-mudahan bisa diterapkan kelebih banyak lagi lahan pertanian di Samosir. Sesuai dengan Visi Kabupaten Samosir bahwa Pertanian menjadi prioritas pembangunan disamping Parawisata.
Kepada kelompok Tani Marsiadapari, Wakil Bupati menyampaikan selamat dan sukses atas panen bersama ini dikarenakan petani mau bekerjasama dalam penerapan teknologi ini, semoga ini menginspirasi petani disekitar untuk bersama menerapkan teknologi ini untuk menularkan ilmunya ke petani yang lain.
Kedepan kita padukan pertanian dan pariwisata yakni Agrowisata. Lahan pertanian ini bisa dijadikan objek wisata asal kita mau bekerjasama dan menjaga kebersihan lingkungan sehingga keuntungan petani berlipat ganda.
Anggota DPRD Kabupaten Samosir yang turut hadir yaitu Sorta Siahaan (F-PDI Perjuangan)dan Boluson Pasaribu (F-Demokrat) menyatakan sangat senang melihat hasil panen dengan teknologi yang digunakan dan berjanji akan memperjuangkan kebutuhan untuk penerapan teknologi inidi DPRD Kabupaten Samosir karena hasilnya meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Prof. Tualar Simarmata menyampaikan begitu senangnya bisa menerapkan teknologi ciptaannya di kampungnya sendiri, sebelumnya teknologi ini sudah diterapkan di Kota Binjai dan menghasilkan beras Binjai yang dikemas dengan nama beras Rambutan. Saya berharap di Samosir ini juga muncul produksi beras yang dikemas dengan nam tertentu sehingg ada oleh-oleh khas Samosir dan meningkatkan nilai jual akhirnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikulturan Dinas Pertanian Kabupaten Samosir, SM. Manik, SP, MM, menjelaskan bahwa Kegiatan Demplot Penerapan Teknologi Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik (IPAT – BO) untuk tahun 2018 akan kita kembangkan di 5 tempat berbeda, kita sangat merasa puas dengan hasul panen ini dengan luasan lahan seperti ini biasanya menghasilkan 5 Ton saja tetapi dengan teknologi ini menghasilkan 9 Ton.
Walaupun kegiatan ini agak terburu-buru dikarenakan anggaran ditampung di PAPBD 2017 tetapi hasil memuaskan, saya yakin jika dilakukan dengan tahapan yang pas hasilnya bisa lebih baik lagi, Hemat air, hemat pupuk, hemat bibit produksi meningkat. Kami siap mentransfer teknologi ini kesemua petani di Samosir akhirnya.